A Sacred Silence: Ramadhan di Makkah Part 1

"Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang be...

"Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran."
 -Al Baqarah: 186- 


Ramadhan di Mekkah

Melanjutkan cerita sebelumnya, setelah selesai melakukan rangkaian umroh kami kembali ke hotel. Karena belum sempat mandi pas sampe kemarin malem, akhirnya kita kembali ke hotel dan bebersih, nyuci baju, kebetulan di hotel kami ada fasilitas mesin cuci, tapi dipake bersama jadi harus cepet2an klo gak ngantri hehe. Setelah bebersih dan nyuci, waktu masih menunjukkan jam setengan 10 pagi, akhirnya kita tidur dulu.

Singkat cerita waktu sudah menunjukkan jam 11 siang, kami pun bangun dan siap-siap ke masjid untuk solat zuhur. Cuaca siang hari di Mekkah waktu itu sekitar 30 drajat, kebetulan kami kesana sedang peralihan dari musim dingin ke musim panas. Pas pagi hari suhu sekitar 23-28 drajat, pas siang hari sekitar 30-33 drajat. Yaa sebelah dua belas lah sama panasnya bekasi hehe. Kami berangkat ke masjid mepet adzan, adzan zuhur di Mekkah waktu itu sekitar jam setengah 1 siang, kami berangkat dari hotel jam 12 lewat, maasyaallah itu jalanan menuju masjid udah full banget, didalem masjid juga udah lumayan full, tp alhamdulillah kami masih dapet tempat. Karena masih baru dateng di Mekkah, jadi kami masih mempelajari posisi dan tempat-tempat di Masjidil Haram. Kebetulan Hotel kami dekat dengan area perluasan Masjidil Haram yang baru, jadi kami lebih sering ke area perluasan yang baru itu dibandingkan ke gedung yang lama.

Singkat cerita setelah solat dzuhur, kami sempat stay sebentar untuk melakukan tilawah qur'an. Beberapa orang juga ada yang stay baca quran, ada yang tidur, ada yang pulang dll. Sekitar jam setengah 2 kami pergi, berniat pingin lihat-lihat sekitar Masjid sembari mempelajari tempat2nya, terutama tempat area perempuan dimana yang dekat dengan area laki-laki, tempat janjian ketemuannya patokannya apa, karena waktu itu bareng sama om kan jadi gak bareng, mesti nentuin tempat ketemuan setiap abis solat. Sekitar jam 2 lewat kita balik ke hotel, sembari persiapan buat buka puasa nanti, bawa minum lah, air panas sama gelas dan energen, sama bawa camilan-camilan kecil yang kita bawa dari indo. Sempet bawa ciomy juga, niatnya biar nanti bisa seduh di sana gitu.

Galama jam sudah menunjukkan pukul setengah 4 dan kita udah harus berangkat lagi karena adzan asar itu sekitar jam 4. Taunya pas ke masjid jam mepet adzan asar itu tempat udah hampir full banget. Muter sana sini gak dapet tempat, akses yang udah banyak di tutup juga sama askarnya (semacam polisi keamanan gt), dan akhirnya kita dapet tempat, nyempil di pinggir2 tapi jadi terpisah gue sama nenek, sepupu gue di pinggir depan kita. Selesai solat ashar kita memang berniat tetep stay disana sampe Isya, karena khawatir ilang pantat tempat melayang wkwk, alias klo pergi takut gabakal dapet tempat, apalagi orang-orang rata2 juga pada stay mengingat juga waktu ashar ke maghrib itu singkat. Adzan maghrib itu sekitar jam setengah tujuh malam. 

Mendekati waktu berbuka, keran keran air zamzam dipenuhi banyak orang, bahkan sampe bawa botol2 kecil atau bahkan tempat minum yang 5 liter itu, kita yang masih anak baru agak shock, ngapain itu rame2 banget bawa2 botol ngisi air, ohh ternyata ini lagi pada "war" air zam zam, maasyaallah itu warnya udh kayak apaan tau ckckk. Kitapun gakmau kalah, isi jugalah air zamzam ke botol minum yang kita bawa hehe. Bercengkrama lah orang2 yang berkumpul itu pake bahasa arab, ada yang ngajak ngomong tapi gak ngerti ngomong apa yaallah, akhirnya cuman bisa senyum aja sama angguk2 hihi. Liat air zamzam ngucur dengan derasnya di keran-keran itu udah bikin nelen air ludah aja, karena kelihatannya seger banget, inget tadi pagi minum air zamzam abis tawaf seger bangettt.

keran air zamzam

Gaklama kemudian, mulai jam setengah 6 petugas pembagian takjil mulai menggelar kayak semacam pelastik makan gt ke area shaf solat, terus dibagikan satu2 takjil yang sudah di bungkus2, kurang lebih seperti ini

Takjil Masjid

Alhamdulillah isinya lumayan banyak, ada air mineral, kurma, yogurt plain, roti gandum, dukkoh (semacam bubuk rempah gitu) sama biskuit maamol atau biskuit yg dalemnya selai rasa kurma gitu. "Allahuakbar allahuakbar.." alhamdulillah akhirnya kami berbuka puasa. Maasyaallah nikmat tuhanmu yang mana yang kamu dustakan, buka puasa pertama kali di Masjidil Haram, Rumahnya Allah, buka puasa minum air zamzam sepuasnya dari sumbernya. Maasyaallah maasyaallah terharuu huhu..

Setelah berbuka puasa terus solat maghrib berjamaah. Yang bikin beda solat di Masjidil Haram dengan solat di Masjid selain di tanah Haram ini adalah disini hampir setiap selesai solat, itu ada solat mayit. mostly itu abis solat lgsg ada pengumuman untuk solat mayit. Maasyaallah, cita-cita banget meninggal di tempat suci dan disolatkan oleh banyak orang maasyaallah maasyaallah. Abis sholat maghrib mayoritas orang pada stay didalam masjid sambil nunggu isya dan tarawih, tapi ada beberapa juga yang keluar, 

Gak lama adzan Isya sekitar jam setengah 9 malam, funfact katanya harusnya jam 8an itu udah masuk waktu Isya, cuman di saudi sengaja agak di lamain biar pada bisa makan dulu. Setelah sholat Isya, langsung sholat tarawih, gaada kultum dulu kyk di Indonesia. Formasi sholat tarawih nya adalah 2 rakaat 1 kali salam dengan total 8 rakaat sholat tarawih 3 rakaat sholat witir. Uniknya pas solat witir itu kan 2 + 1 rakaat ya, nah pas yg 1 rakaat itu pasti ada dia qunut nya. Awal2 kyk masih bingung tapi lama2 terbiasa.

Selesai sholat tarawih sekitar jam 10 malam kita pun kembali ke hotel, padahal jarak masjid ke hotel lumayan dekat, tapi Krn bnyk "counterflow" nya, aksesnya ditutupndan harus muter dulu buat mengatur "lalu lintas" manusia itu akhirnya bisa lama, ada mungkin baru sampe hotel itu jam set 11an. Jadi kalau di Jakarta macetnya itu macet kendaraan, kalau di Mekkah macetnya itu macet orang maasyaallah. 

Dan kami pun melaksanakan puasa ramadhan di Mekkah selama kurang-lebih 5 hari, dan selama hari2 di Mekkah ituu....


Next story yaa...



From Tears to Peace: Umrah Story

“Jika datang bulan Ramadhan, maka lakukanlah umrah, karena umrah di bulan Ramadhan setara dengan haji bersamaku.” - HR. Muslim (No. 1256)- D...

“Jika datang bulan Ramadhan, maka lakukanlah umrah, karena umrah di bulan Ramadhan setara dengan haji bersamaku.”

- HR. Muslim (No. 1256)-


Di Bawah Langit Mekkah

Ketika kaki ini pertama kali menginjak Mekkah, seolah dunia berhenti sebentar. Udara terasa berbeda—lebih berat, lebih khusyuk, lebih hidup. Langitnya pun terasa lebih dekat. Seolah gaada yang perlu dijelaskan; hati langsung tahu kalau ini bukan tempat biasa. Ini tempat yang hanya bisa dijamah atas izin-Nya. Pun ketika langkah kaki mulai memasuki area Masjidil Haram jantung yang berdetak begitu cepat. Tubuh gemetar. Dan ketika akhirnya gue melihat Ka'bah untuk pertama kalinya—dengan mata kepala sendiri, bukan dari layar atau gambar—mata yang mulai ber air, bukan karena sedih, tapi karena terlalu penuh. Terlalu banyak rasa yang gak bisa dijelaskan oleh kata: takjub, syukur, haru, dan rasa dicintai dengan cara yang sangat dalam. Bangunan di depan mata itu bukan sekadar bangunan. Seolah itu adalah jawaban dari semua rindu dan doa yang pernah terucap. 

First time to see ka'bah

Sempet mematung sebentar, tapi langsung ditarik oleh sepupu agar tidak tertinggal oleh rombongan. Kondisi Masjidil Haram saat itu sangat ramai dan padat, tapi yang terdengar dari keramaian itu hanyalah panjatan doa yang dilangitkan, dzikir, talbiyah dari ribuan bahkan jutaan orang didalam nya. Muthowif yang membimbing kami untuk melakukan rangkaian umroh selanjutnya mengarah kan doa yang dipanjatkan, kami pun merapatkan barisan untuk akhirnya masuk kedalam pusaran tawaf dengan melalui beberapa orang. Hingga sampailah kami di posisi putaran pertama di lakukan, atau dimulainya tawaf dari sejajar dengan hajar aswad. Muthowif kami mengarahkan untuk mengucapkan "Bismillahi Allahu Akbar" dengan kemudian dibarengi mengangkat tangan sebelah kanan seolah sedang salam dengan hajar aswad. Karena waktu itu posisi hajar aswad masih jauh kedalam, sedang kami masih berada di pinggir lingkaran. Kurang lebih seperti gambar dibawah posisi start tawaf adalah sejajar dengan Hajar Aswad, kemudian memutar melawan arah jarum jam dengan posisi bahu sebelah kiri menghadap Ka'bah.

Posisi Ka'bah

Berada di sana, gue ngerasa sangat kecil sekali di tengah jutaan manusia, tapi gatau kenapa merasa sangat dekat dan seperti dipeluk Allah. Kondisi Masjidil haram di bulan Ramadhan infonya lebih ramai dari bulan haji. Berdesakan dengan jutaan orang, dari pinggir lingkaran ke tengah mendekati ka'bah sambil terus lisan ini tanpa henti memanjatkan doa-doa. Singkat cerita sampailah kami pada putaran ke 7. Dari putaran pertama sampai ke tujuh sangat sulit untuk mencapai atau sekedar memegang kiswah, atau hajad Aswad, karna kita bareng rombongan, khawatir kalau di paksakan sampai ke tengah banget akan ke gencet dan takut terpisah dengan rombongan, jd kita berpasrah yang penting bisa menyelesaikan 7 putaran di tengah2 jutaan orang, saking dempet nya udah kayak mengikuti arus aja jalannya, maasyallahh maasyallahh. Kurang lebih ramainya Ka'bah waktu itu seperti ini, saking penuhnya di pelataran pinggir juga di pake untuk tawaf. Maasyallahh maasyallahh.

Full of people around ka'bah 
(take by @azzuraniarna)

Setelah selesai tawaf, kami diarahkan untuk solat Sunnah di belakang Hijr Ismail. Karena gak mungkin solat pas di kawasan Hijr Ismail dekat ka'bah nya, akhirnya kami melipir ke pinggir mencari tempat kosong yang sejajar dengan Hijr Ismail untuk melakukan sholat Sunnah 2 rakaat. Dan pas saat itu mendekati adzan subuh, jadi kita ambil posisi untuk sekalian solat subuh juga. Setelah solat sunnah, di sekitar tempat solat kami ada galon yang berisi zam zam, akhirnya kami mengambil air zam zam dengan mengisi botol lipat yang kami bawa, kemudian minum air zam zam sebelum akhirnya kita berpuasa hari itu. Air zam zam saat itu terasa sangat segar, mungkin karena kita habis berdesakan pas tawaf dan haus. Kurang lebih posisi kami saat itu seperti ini. Pas banget ka'bah, zamzam tower dan bulan purnama berada di posisi yang sangat bagus untuk di abadikan maasyaallah.


Ka'bah
(take by @azzuraniarna)

Sambil menunggu adzan subuh kurang lebih sekitar 10 menit lagi jam 5.10 pagi, entah kenapa melihat Ka'bah yang begitu dekatnya depan mata, sambil berdoa, mata mulai ber air lagi, kali ini lebih sesunggukan dari pas pertama lihat Ka'bah sebelumnya yang hanya berkaca kaca aja. Tapi kali ini lebih dari sekedar berkaca-kaca😭 "Allahuakbar Allahuakbar" adzan subuh akhirnya mulai berkumandang. Mendengar adzan subuh yang di kumandangkan oleh imam Masjidil Haram yang biasanya hanya denger di youtube2, buat bulu kuduk makin berdiri karena disertai dengan pemandangan di depan mata, maasyaallahh maha besar allah..

Setelah itu kita solat qabliyah subuh, dan pas sujud di solat sunah qabliyah subuh entah rasanya kayak tumpah semua perasaan saat itu. Bahkan sampe solat subuh pun gatau kenapa malah pas solat petcah aja tangisannya. Dalam hati “Ya Allah, ini benar-benar aku di sini? Aku—yang begitu banyak salah dan dosa, begitu sering lalai—Kau izinkan sampai di hadapan-Mu?". Adarasa haru, rasa bersyukur, rasa gak karuan campur aduk kayak udah di pendem lama yang di tahan😭😭. Selesai solat mata udh kek sembab aja, inget banyak dosa yang dilakukan tapi Allah maha baik..

Singkat cerita selesai solat subuh, kita berkumpul kembali untuk melanjutkan rangkaian umroh lainnya yaitu Sa'i, disini lebih kerasa capeknya sih, karna kita harus bolak balik sebanyak 7 kali juga dan ada tanjakan dikit sama lari2 kecil. Lebih berasa capeknya dibandingkan tawaf sebelumnya. Mungkin karna saat itu kita juga sudah dalam keadaan puasa ya, alhamdulillahnya kita laksanakan pas pagi hari masih sejuk, kalau siang hari mungkin akan lebih kerasa capeknya. Selesai melakukan Sa'i, kemudian rangkaian terakhir dari umroh adalah Tahalul, menotong sebagian kecil dari rambut kita. Untuk yang laki-laki di Sunnah kan untuk menggundul kan kepalanya. Dan Alhamdulillah, seluruh rangkaian umrohnya sudah selesai kita lakukan, sekitar pukul 7 pagi kami pun kembali ke hotel dan ber istirahat.


Dan di bawah langit Mekkah yang agung itu, aku tahu... Aku sedang disucikan. Bukan karena aku layak, tapi karena Dia Maha Lembut dalam menerima hamba-Nya yang pulang. Allah tidak menunggu kita sempurna untuk memanggil kita. Dia hanya ingin kita datang dengan hati yang sungguh-sungguh ingin kembali...

Dengan segala cinta dan karunianya, kami pun melaksanakan puasa Ramadhan untuk pertama kalinya di Baitullah....


Next story yaa...

Labbaik Ya Allah: Aku Datang dengan Segala Luka dan Cinta

"Labbaika allahumma labbaik...  Semua orang bilang, hanya yang dipanggil yang bisa sampai ke Tanah Suci. Dan hari itu, aku tahu—aku ter...

"Labbaika allahumma labbaik... Semua orang bilang, hanya yang dipanggil yang bisa sampai ke Tanah Suci. Dan hari itu, aku tahu—aku termasuk di antaranya. Bukan karena aku suci, bukan karena aku cukup baik, tapi karena cinta-Nya yang terlalu luas untuk diukur. Perjalanan ini bukan liburan, ini adalah pulang. Pulang ke tempat yang tak pernah kutinggalkan, tapi selalu kurindukan..."

-----------------------------------------------------------------------------------------------------

Sabtu, 15 Maret 2025
Bekasi

Pagi yang sejuk menyapa, suara anak-anak yang sedang berkeliling kompleks untuk membangunkan sahur terdengar seperti suara lembut yang membangunkan. Pagi itu sebelum keberangkatan kami ke bandara, terlebih dahulu kami melakukan sahur bersama, makan secukupnya karena nantinya kami akan melaksanakan puasa kurang lebih 18 Jam lamanya, mengingat jarak waktu antara Indonesia dan Arab Saudi sekitar 4 jam lebih cepat Indonesia. Setelah sahur, mandi dan bersih-bersih gue dan nenek pamit sama keluarga di rumah untuk berangkat dan meminta doa agar dilancarkan perjalanannya.

Setiba di bandara sekitar pukul 06.20 WIB, udah banyak jamaah yang hadir di bandara. Dari itenerary yang kami terima, kami akan take off sekitar pukul 11.30 siang. Tapi udah diminta berkumpul di bandara pagi harinya karena untuk pembagian tiket, visa dan juga chek in koper serta perlengkapan lainnya. Terlebih dahulu kami di briefing untuk yang paket itikaf madinah akan berangkat ke mekah dulu baru setelahnya ke madinah, itu artinya akan melaksanakan rangkaian umroh terlebih dahulu dan mengambil miqot di atas pesawat. Sampe waktu keberangkatan pun tiba, kami berpamitan dengan keluarga yang mengantar ke bandara, haru biru melepas kepergian kami dan mendoakan agar semuanya lancar dan sehat-sehat hingga sampai ke tempat tujuan.

Bismillah Mekkah I'm Coming

Pukul 11.30 WIB pun pesawat lepas landas, meninggalkan Jakarta dan terbang menuju Jeddah. Kurang lebih perjalanan yang akan kami tempuh selama 9 jam 30 menit. Kami menggunakan pesawat Lion Air yang berisi kurang lebih 200an orang jamaah Al buraq dengan program itikaf Mekah dan itikaf Madinah. Kebetulan di pesawat Lion Air tidak ada tv atau hiburan, jadi selama penerbangan, kami diarahkan untuk perbanyak berdzikir atau membaca Al Quran. Singkat cerita suara pengumuman dari awak pesawat mulai mengumumkan untuk yang langsung ke mekah atau yang langsung melaksanakan rangkaian umroh, para laki - laki diminta untuk persiapan menggunakan pakaian ihram, dan sekitar 30 menit sebelum pesawat landing, pengumuman pun kembali di kumandangkan "Para penumpang yang terhormat, kita telah memasuki area miqot yalamlam, bagi anda yang ingin melaksanakan umroh dan niat ber ihram kami persilahkan, semoga Allah SWT menerima ibadah anda, terimakasih" dan diarahkan untuk mengucapkan niat umroh.

Tepat pukul 18.00 waktu Jeddah atau sekitar 22.00 WIB, kita sampai di bandara International King Abdul Aziz Jeddah. Saat itu maghrib menunjukan pukul 18.45 waktu jeddah, jadi saat kami sampai belum waktunya berbuka. Sambil menunggu pengambilan koper, ada beberapa petugas bandara yang membagikan kurma, air mineral dan biskuit untuk persiapan berbuka puasa

Takjil pertama di Jeddah

"Allahu Akbar Allahu Akbar..." Alhamdulillah, gak lama kemudian adzan Maghrib pun tiba, Alhamdulillah akhirnya setelah menahan haus dan lapar selama kurang lebih 18 jam lamanya, kami akhirnya berbuka puasa untuk pertama kalinya di Jeddah. Setelah berbuka minum air, makan sedikit kurma dan biskuit akhirnya koper2 kami pun sudah terkumpul dan kita melakukan chek out keluar bandara. Kami diarahkan menggunakan bis untuk menuju ke hotel Mekkah terlebih dahulu, perjalanan dari bandara Jeddah ke hotel memakan waktu kurang lebih 2 jam. Rasa lelah dan letih pun mulai terasa, seharusnya jam segini kami sudah tidur, tapi di Saudi masih jam 8 malam, jatlag karena perbedaan waktu mulai terasa. Akhirnya kami memutuskan untuk tidur sebentar selama perjalanan di bis menuju hotel Mekkah.

Singkat cerita, kami sampai di hotel sekitar pukul 10 malam waktu Mekkah, karna masih dalam keadaan ngantuk tiba2 terbangun karna melihat begitu besar dan dekatnya zam zam tower dari hotel kami. Kami pun melakukan chek in hotel dan dari pembimbing umroh kami memberikan pilihan kepada kami mau melanjutkan rangkaian umrohnya di jam berapa. Tadinya mau langsung saat itu juga jam 11 malam kita melanjutkan rangkaian umroh yang tersisa setelah niat dan miqot, adalah tawaf, sai dan tahalul. Tapi mengingat di bulan Ramadhan ini kondisi Masjidil Haram begitu ramai, sehingga akan sulit untuk memasuki area tawaf karena baru pada selesai tarawih, akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan rangkaian umroh di besok paginya yaitu jam 3 pagi agar kami bisa istirahat terlebih dahulu.

-----------------------------------------------

Ahad, 16 Maret 2025
Mekkah

Pukul 3 pagi dini hari setelah sahur, kami pun melanjutkan rangkaian umroh. Rasa hati degdegan, gmn nanti pas pertama liat ka'bah yaa apa gue bisa liat ka'bah, dan overthinking lainnya. Muthowif yang membimbing kami mulai memberikan briefing dan menginfokan kalau di dalam sana akan sangat ramai sekali, kita buat posisi saling berpegangan dengan mahrom masing2 agar tidak ada yang hilang terbawa arus, dst

Oke bismillah mari kita berangkat.. Langkah demi langkah kami ayunkan kaki, berjalan dari depan hotel menuju Masjidil Haram—menuju pusat dunia, rumah-Nya, Ka'bah 🕋yang selama ini hanya kami lihat dalam doa dan angan. Di sepanjang perjalanan, lantunan talbiyah tak henti keluar dari mulut kami:

“Labbaik Allahumma labbaik, labbaika laa syariika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk, laa syariika lak…”

Entah kenapa, kalimat itu terasa berbeda kali ini—bukan sekadar bacaan, tapi seolah rasa rindu yang sudah lama dipendam. Tanpa sadar setiap mengucapkan lafaznya, dada terasa sesak, tenggorokan tercekat, mata yang tiba-tiba ber air, jantung yang berdegup gak karuan, tangan dingin, dan tubuh gemetar. Saat langkah ini semakin dekat, hati seperti diseret menuju pelukan yang tak pernah dijangkau. Ada sesuatu yang gak bisa dijelaskan oleh kata-kata… hanya bisa dirasakan oleh jiwa yang tahu: Aku sedang menuju-Nya.

Dan sampailah kami didepan ka'bah...


Next Strory yaa........


A Journey Toward the Light: Ketika Langit Mengizinkan Aku Menjadi Tamu-Nya

  اللّهُمَّ لا سَهْلَ إِلا مَا جَعَلْتَهُ سَهْلًا، وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلًا Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali apa...

 اللّهُمَّ لا سَهْلَ إِلا مَا جَعَلْتَهُ سَهْلًا، وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلًا

Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Dan Engkau dapat menjadikan kesusahan itu mudah, jika Engkau menghendaki.”
HR. Ibnu Hibban

Pernah denger kata-kata ini "Kalau udah Allah kehendaki jalannya, pasti akan di permudah walaupun banyak rintangan sekalipun kalau memang itu udah ditakdirkan gaakan pernah meleset". Maasyaallah kalau diinget-inget lagi emang Allah tu baik bangett yaa😭😭😭

Jadi melanjutkan cerita di postingan sebelumnya, setelah kami sudah deal dengan travel dan insyaallah akan berangkat di pertengahan Ramadhan sekitar tanggal 15 Maret 2025, kalau dihitung hanya sekitar 1,5 bulan persiapan yang kami lakukan. Kami mulai mempersiapkan diri, mulai dari persiapan suntik maningitis, suntik influenza (optional), alhamdulillah nya passport gue sama nenek udah di perpanjang sebelumnya jadi aman, kemudian beli perlengkapan yang mau dibawa, karena  kita gak dapet perlengkapan seperti koper dll nya, jadi perlu di persiapkan juga hal-hal lainnya. Karena ini adalah umroh pertama gue, jadi banyak cari referensi dan tanya temen yang udah pernah umroh kira2 perlu bawa apa aja, berapa baju yang harus dibawa, kalau mau nyuci bisa gak ya, perlu bawa hanger dan ember lipet juga gak? yang boleh di taro di kabin apa aja, yang dikoper bagasi apa aja, sampe kurang lebih ini yang gue buat untuk ceklist keperluan yang akan kami bawa hehe banyak ya, soalnya perjalanannya udah kayak setengah haji, 23 hari hampir sebulan hehe.

Ceklist perlengkapan

Oh iya funfact terkait travel yang kami gunakan ini menurutku tergolong murah sangat alhamdulillah, umroh itikaf ramadhan yang sebelumnya kalau survey di tempat lain gaada yang dibawah 30 juta, adanya 35 juta keatas, dan rata-rata waktunya juga singkat kayak umroh di bulan biasa, 10 hari, 12 hari, 17 hari, adapun yang lama 20an hari itu sampe 50 jutaan, yang mahal-mahal itu juga kadang gak dapet makan juga, alasannya karena di bulan Ramadhan, biasanya waktunya lebih lama di masjid, jadi kami pikir wah sama aja dong kalo gitu mending ambil yang murah sekalian emang gak dapet makan juga semua, paling bedanya gaada fasilitas perlengkapan aja, kami pikir lebih baik beli persiapan sendiri, gaperlu ada logo travelnya jadi bisa dipake terus hehe.

Dan juga funfact lainnya, awalnya kami dapet 28jt ini untuk 17 hari, tapi Qadarullahnya (sekali lagi maha besar Allah yang membuat semua ini terjadi), karena adanya misscom antara travel dan maskapai penerbangan untuk pulangnya, akhirnya kita kepulangannya di undur 5 hari tanpa ada nya tambahan biaya, yang awalnya pulang di tanggal 1 April jadi pulangnya di tanggal 6 April nya maasyaallahh. Awalnya sempet ragu sama travel ini, karena dari mereka bilang kalau tahun ini adalah pertama kalinya mereka punya jamaah, biasanya mereka adalah lembaga yang membantu travel lain untuk mencarikan hotel, akomodasi, tiket pesawat dll. Kalau dari segi berdirinya sudah lama tapi baru tahun ini yang bener-bener ngurus ke jamaah langsung. Infonya kemarin dari travelnya sampe memberangkatkan sekitar 400++ jamaah, mulai yg  program ramadhan full, itikaf mekah, itikaf madinah, dll maasyaallah. Tapi akhirnya memutuskan untuk tetap percaya sama travelnya, dan terus berdoa sama Allah untuk dimudahkan perjalanan ini sampe bener landing to Mekah and back to Indonesia.

Lanjut ke persiapan, buat gue yang ada tanggungan di kantor, gue pun harus menyelesaikan apa yang menjadi tanggung jawab di kantor sebelum berangkat, handover ke temen-temen karena lumayan lama sekitar 23 hari ditinggal, dari pertengahan ramadhan sampe seminggu setelah lebaran baru pulang lagi. Mana pas itu 2 minggu sebelum berangkat, kerjaan kantor lagi hecticnya, kayak mikir "Yaallah ada ada aja, mau berangkat kerjaan jadi numpuk, ada 'kebakaran' sana sini lah, gimana mau persiapan kalau kek gini ceritanya😭".. Pernah baca juga katanya setidaknya sebulan sebelum berangkat itu minimal udah latian jalan, terus perbanyak ibadah juga, tapi dengan kondisi yang lagi hectic di kantor mendekati keberangkatan, kek rasanya masih banyak banget "PR" nya. Katanya sih ini jadi salah satu ujian beneran bisa brangkat apa nggk, untungnya gue udah menyampaikan mau umroh ini ke TL gue dari jauh hari, jadinya tetep bisa diizinkan, sempet mikir juga apa bawa laptop aja ya terus nanti WFM (work from Mekah or Madinah), sampe mau beli laptop kecil untuk dibawa tapi gajadi, akhirnya bawa tab aja, soalnya laptopnya berat gak cukup kilonya nanti huhu, dan juga takut udah dibawa taunya gak kepake, karena pasti fokus ibadah aja disana.

Terus jugaa ujian selanjutnya yang makin bikin degdegan adalah jadwal haid nya telatt, gak pass. Awalnya udah cek kalender, dihitung2 oh pas lah ini pas berangkat nanti harusnya udah selesai haid, dan bakal haid lagi disana abis lebaran. Harusnya dari jadwal itu sudah mulai haid di hari jumat tanggal 7 Maret, tapi kok belum juga, oke nunggu sampe Sabtu coba olahraga deh, biasanya kadang kalo olahraga bisa mempercepat haid juga, eh belum keluar juga haidnya, udah mulai degdegan, pas hari Minggu belum keluar juga hueeee, akhirnya hari Minggu itu gue minta tolong ibu gue beliin nanas, katanya nanas juga bisa mempercepat haid kan, eh belum jugaa😭Sambil terus berdoa yaallah mudahkanlahh...

Tibalah hari Senin nya ketika perjalanan menuju kekantor, seperti biasa di Busway gue mendengarkan murotal dan dzikir pagi petang, juga ketika perjalanan jalan kaki dari busway menuju kekantor, gatau kenapa sambil dzikir menuju ke kantor itu air mata gue menetes aja tibatiba, sambil gue dijalan berdoa juga dalam hati seperti doa yang ada di atas page ini, sambil bilang "Yallah, kalau memang aku ditakdirkan untuk bisa umroh di hari Sabtu besok, maka mudahkanlah yaallah, setidaknya keluarkanlah darah haid ku di hari ini, agar hari Jumat atau Sabtu pagi sebelum berangkat aku sudah dalam keadaan suci dan bisa memenuhi panggilanmu, labaikallah humma labbaik.." ngomong gitu sambil gatau netes aja air matanya, untung dijalan sambil pake masker, orang gabisa liat kalo gue jalan sambil nangis hueee😭

Sampe kantor, seperti biasa gue mampir ke musholah dulu sebelum ke ruangan. Solat duha dan doa kayak gitu lagi "Allahumma laa sahla illa maa jaaltahu sahla, tidak ada kemudahan kecuali apa yang engkau jadikan mudah.... Yaallah mudahkanlahhh jalan hamba memenuhi panggilanmuu",  sebenernya sebelumnya om gue bilang, kalau memang nanti pas jalanin rangkaian umroh taunya gue masih haid, yaudah nanti oom temenin laksanain rangkaian umrohnya, tapi tetep aja ya umroh pertama pengen ngerasain rangkaian dari awalnya bareng yang lain biar lebih kerasa feelnya gt huhu... Kalau umroh sendiri ambil miqatnya lagi dari awal sampe selesai tahalul

Daannnn sekali lagi, Maha besar Allah, keajaiban Allah mendengar doa hambanya, Maasyaallahh Alhamdulillah, setelah selesai solat duha, gue ke ruangan atas naro tas, terus kekamar mandi mau pipis, eh ternyata haidnya baru keluarr, huaaaa petjaahhh. Alhamdulillahh makasih banyak yallah😭. Karena kalau gak haid hari Senin itu, telat sampe selasa aja, gue gabakal bisa ikut rangkaian umroh dari awalnya, harus ngelaksanain sendiri rangkaiannya. Soalnya gue klo haid itu 5 hari dan pas hari ke 5 atau hari ke 6 nya mandi. Alhamdulillah bisa pas banget, Senin pagi mulai haid dan selesai Jumat malem. Sabtu pagi sebelum subuh udah bisa mandi besar dan berangkat dengan keadaan suci dari haid huaaa.

Tapii dari kisah gue yang singkat ini, gue sangat percaya kata-kata kalau memang sudah menjadi takdirnya, mau kayak gimanapun ujiannya bakal sampe juga, tinggal kita menerima aja takdir apapun yang Allah kasih ke kita, kalaupun ternyata tidak sesuai sama yang kita inginkan, ambil positif nya aja, mungkin Allah punya rencana lain, dan itulah cara Allah 'mendidik' kita sebagai hambanya, dan melihat bagaimana respon yang kita berikan ketika takdir apapun yang menimpa kita. 

Begitupun sebaliknya kalau memang bukan takdirnya, ada aja cobaan atau hal yang akhirnya meng-gagalkan untuk berangkat, ada yang tibatiba dikasih ujian sakit jadi gabisa berangkat, ada juga yang dikasih ujian taunya ditipu travelnya terus gajadi berangkat, bahkan ada kisahnya orang yang mau berangkat haji kemarin, udah di tinggal sama pesawatnya karena lama di proses visa dan cekin pesawat, eh Qadarullah pesawat yang udah lepas landas itu balik lagi karena ada masalah teknis yang mengharusnya pilot untuk puter balik, dan akhirnya si bapak yang ketinggalan itu bisa juga berangkat naik pesawat itu, pas baca kisah itu bener-bener merinding maasyaallah, 

Ketika langit mengizinkan kita menjadi tamu NYA, apapun itu akan di permudah semuanya😭

Sampe akhirnya hari keberangkatan pun tiba.....


Next Story yaa.....


Journey of the Soul: Dari Niat ke Tanah Haram

“Sesungguhnya Allah mencatat untuk hamba-Nya ketika berniat melakukan amalan baik, maka ditulis baginya satu kebaikan penuh, dan jika ia mel...

“Sesungguhnya Allah mencatat untuk hamba-Nya ketika berniat melakukan amalan baik, maka ditulis baginya satu kebaikan penuh, dan jika ia melakukannya maka Allah akan mencatatnya 10 sampai 700 kali lipat...”
HR. Bukhari dan Muslim


Bismillahirrrahmannirrahim

Haii Assalamualaikum, udah lama gak mampir kesini hehe. Insyaallah semua dalam keadaan sehat yaa amiinn. Hanya ingin berbagi sedikit pengalaman umroh ramadhan kemarin, semoga bisa diambil yang baik2nya dan buang yang jeleknya yaa hehe

Okee mungkin ceritanya berawal pada tahun 2022 akhir, ada terbesit niatan diri ini untuk pergi ke tanah suci, gatau ada angin apa tapi kayak pengen banget umroh, katanya sih kalau ada rasa rindu ke baitullah itu tandanya Allah sedang memanggil kita untuk menjadi tamu undangannya maasyaallah. Dan memang pernah meniatkan diri gamau pergi jalan-jalan ke negara lain dulu sebelum ke Haramain (Mekah dan Madinah). Akhirnya di akhir tahun 2022 itu coba untuk mulai mencari tau tentang berapa sih biaya kalau mau umroh itu, coba liat liat dulu travel-travel yang ada siapa tau bisa nabung kann, terus cari tau juga dari segi ilmunya, dari segi pemahaman umroh itu boleh gak sih kalau gak sama mahrom dll.

Kemudian masuk tahun 2023 mengutarakan pingin umroh ke keluarga, sekalian ngajak “umroh yuk” saat itu nenek juga bilang pingin ikut kalau mau umroh, tapi pinginnya umroh pas ramadhan, karena umroh di bulan biasa udah pernah katanya. Jadilah ketika masuk bulan ramadhan dan itikaf di masjid dekat rumah, nenek selalu terbayang “pingin ih sekali sekali itikaf di mekah atau madinah, kalau itikaf di masjid kan udah biasa” akhirnya gue coba cari tau berapasih umroh kalau bulan ramadhan, dan yaa hasilnya sekitaran 35 juta keatas, wahh lumayan yaa, mesti banyak nabung lagi nih. Singkat cerita karena dari mahrom gue belum ada yang bisa untuk umroh di tahun 2023 ini akhirnya gue memutuskan di pertengahan 2023 untuk yaudah coba perpanjang passport dulu deh siapa tau tahun depan bisa beneran brangkat karena passportnya dah siap.

Kenapa harus nunggu mahrom? Karena dari beberapa literasi dan sempet nanya ke ustdz juga, kalau niatnya untuk ibadah, lebih baik perempuan pergi umroh ataupun haji bersama mahromnya, walaupun ada beberapa travel membolehkan gaperlu mahrom dan dari pemerintahan saudi udah gaada ketentuan mahrom itu, tapi untuk merasa lebih aman dan menurut gue pendapat yang terkuat adalah harus ada mahrom untuk perempuan. Akhirnya memutuskan untuk pergi bersama mahrom dan nunggu mahrom yang avaible bisa hehe. Kalau gak gitu udah brangkat dari sebelumnya keknya,soalnya pernah ngajak temen juga hehehe…

Tapi qadarullah sampe akhir tahun 2023 dari bapak sedang banyak pengeluaran karena mau menikahkan saudara kembar gue, dan om gue yang lagi kuliahin anaknya butuh banyak biaya. Akhirnya pas akhir 2023 itu gue memutuskan, apa coba daftar haji dulu yaa, mumpung ada daripada nanti uangnya abis aja, jadi mending daftar haji dulu biar setidaknya nanti pas waktunya berangkat haji belum terlalu tua banget, karena waktu tunggu di bekasi itu sekitar 25 tahun, yaa masih bisa lah umur 50 tahunan nanti hajinya, insyaallah masih pas belum tua tua banget hehe. Tadinya mau nunggu pas nikah aja nanti daftar haji bareng suami, tapi yaa hilalnya aja masih samar2 ya, mau nunggu sampe kapan daftar haji wkkwkw. Tapi ini harapannya nanti bisa brangkat bareng ibu bapak, karena jaraknya gak jauh, ibu bapak daftar haji tahun 2019, beda 4 tahun sih tapi semoga bisa maju jadi bareng ibu bapak, karena katanya klo udah sepuh anaknya bisa maju untuk menemani ortunya gitu, semoga bisa yaa amiinn, semoga juga calon suami nanti udah daftar haji jiuga siapa tau bisa dibarengin semua kann hehe, yang penting dah dapet nomer kuota haji aja dulu ehhehe.

Lanjuuutt, masuk tahun 2024, coba buat nabung dulu sambil terus berdoa sama allah semoga ada mahrom yang bisa menemani, sempet terpikir apa ini Allah nyuruh gue nikah dulu kali yak biar ada mahromnya umroh nanti wkwk, soalnya dari mahrom keluarga belum ada yang bisa nihh wkwkwk. Sempet ikut semacam giveaway yang hadiahnya umroh beberapa kali, karena nanti mikirnya kalo dapet hadiah umroh kan kadang dapetnya 1 atau 2 tiket tuh, itu nanti buat bapak ibu aja nanti yang gue bisa bayar sendiri biar setidaknya ada mahromnya lah bapak gt kan yang nemenin wkwk.  Tapi ya namanya juga belum rejekinya jadi yaa ikut ada kali 2 giveaway, yang satu dari kantor yang satu ada nama programnya sapa madinah klo gk salah gak dapet juga wkwk, yowis mungkin memang belum saatnya tahun ini, sambil  terus berdoa dan berharap semoga bisa di tahun depan nya hehe.

Sampai masuk tahun 2025 awal, om gue yang sebelumnya setiap ketemu selalu gue ajak “om umroh yuk” akhirnya tiba-tiba chat “beneran jadi mau umroh gak?” degh, langsung gue jawab “JADIIIII KUYYY”. Perasaan campur aduk banget, gak expect beneran bisa brangkat di tahun ini gak nih, akhirnya kita coba survey dulu beberapa travel. Tadinya om gue mau brangkat sekeluarga tapi mau abis lebaran atau pas syawal sekalian umroh plus turki sama anak-anaknya, tapi mengingat dari tahun2 sebelumnya nenek selalu bilang penginnya umroh ramadhan, akhirnya om gue mengalah gajadi bareng keluarganya tapi bareng nenek dengan  memutuskan pergi umroh ramadhan, sekalian mewujudkan cita-cita nenek yang mau nyobain itikaf di haramain maasyaallahh. 

Dari beberapa travel yang menurut kami lumayan murah untuk ukuran “Umroh Ramadhan ini, akhirnya kita memutuskan pergi bersama travel Al Buraq Indonesia. Kenapa? Karena dari segi waktu lebih panjang, jadi bisa santai gak terburu buru dengan banyak nya aktifitas dan hari yang lebih singkat. Awalnya maju mundur untuk pilih travel ini, karena kami kan masih bekerja ya, kalau cuti nanti cuti berapa lama, tapi alhamdulillahnya pas ramadhan kemarin banyak hari libur yang long weekend gitu, jadi bisa dari total 23 hari cuman cuti 10 hari karena sisanya libur lebaran, ada libur nasional jg dan cuti bersama hhe..

Dan juga mengingat kami membawa nenek yang umurnya sudah cukup tua, sekitar 70 tahun an, kami melihat dengan travel al buraq ini bisa lebih santai, karena waktunya gak mepet dan kegiatannya gak banyak banget, lebih nenek-able lahh, walaupun gak dapet makan dari paketnya, tapi kami berfikir untuk yaudah bawa persediaan makanan aja dari indonesia, dan juga biasanya pas bulan ramadhan ini dari masjid suka bagi2 takjil kan hehehe. Dan yaa akhir Januari 2025 akhirnya kami memutuskan untuk pake travel al buraq ini dan mengambil paket Umroh Itikaf Madinah, tadinya mau yang itikaf mekah tapi udah full seat, tersisa yang madinah, its oke sama aja kok, pahalanya juga sama besarnya ketika umroh di bulan ramadhan hehe.

Tapii dari perjalanan singkat gue ini, gue jadi menyadari kalau ketika kita ada niatan untuk melakukan kebaikan atau tergetar hatinya untuk melakukan kebaikan atau pergi ke tanah suci, gapapa di niatkan aja dulu, terus berdoa dan berusaha nabung biar Allah kabulkan dan mudahkan niatan kita tersebut. Terus ber khusnudzon sama Allah, insyaallah kalau memang sudah jalan dan waktunya, waktu itu akan datang juga ke kita, maasyaallah alhamdulillahnya tadinya hanya sekedar niat mau umroh aja, tapi Allah kasih bonus umrohnya di bulan Ramadhan dengan harga yang murah dan terjangkau, kalau diingat-ingat lagi selalu bikin merinding sih, maasyaallah alhamdulillah, maha besar Allah dengan segala kebaikannya.

Dan kami pun mulai melakukan persiapan....

Next story yaa......

 


Peringatan?

Innalillahi wa innailaihi raajiun Memasuki awal tahun 2021, Indonesia secara silih berganti mendapatkan musibah. Belum selesainya pandemi Co...

Innalillahi wa innailaihi raajiun

Memasuki awal tahun 2021, Indonesia secara silih berganti mendapatkan musibah. Belum selesainya pandemi Covid-19 yang semakin hari semakin meningkat penambahan kasusnya, adanya bencana yang terus terjadi seolah semakin memperparah keadaan. Diawali dengan bencana tanah longsor di Sumedang Jawa Barat dan disusul jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Jakarta pada tanggal 9 Januari 2021. Kemudian berselang satu pekan, kejadian gempa bumi berkekuatan 6,2 M menghantam kabupaten Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat. Belum kering air mata, dihari yang sama bencana banjir merendam Kalimantan Selatan. Kemudian keesokan harinya Gunung Semeru yang berada di Kabupaten Lumajang dan Malang Jawa Timur meletus. Pun akhir2 ini banjir bandang terjadi di Puncak Pas dan Gempa Bumi berkekuatan 7,1 M terjadi di perairan timur laut Sulawesi Utara. Astagfirullahal’adzim….


Sebenarnya apa sih yang sedang terjadi saat ini? 

Kalau kita lihat dalam al Quran pada surat Ar-Rum ayat 41 yang artiya:

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).


Dari ayat tersebut Allah menegaskan bahwa perbuatan buruk dan maksiat yang dilakukan manusia adalah inti yang sebenarnya dari segala bentuk kerusakan yang tampak di muka bumi. Serangkaian bencana dan kerusakan yang terjadi di muka bumi bukanlah Allah timpakan secara langsung untuk membuat manusia sengsara, akan tetapi manusia lah yang menjadi sumber utama kerusakan itu sendiri. 


Allah SWT telah memberikan amanah kepada manusia sebagai khalifah di muka bumi, yang di antara tugasnya adalah untuk mengelola bumi beserta segala isinya dengan sebaik-baiknya. Seperti yang sudah difirmankan dalam surat Al-baqarah  ayat 30 yang artinya:
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya AKU hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi!" Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang membuat kerusakan di bumi dan menumpahkan darah; (Mengapa tidak kami saja yang Engkau jadikan khalifah itu), padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya AKU Mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." 


Apakah kejadian yang terjadi saat ini pertanda akan peringatan Allah karena manusia tidak menjaga bumi dan seisinya dengan baik? Padahal semuanya sudah ada tuntunannya didalam Al-Quran. Seolah Allah mengatakan “Inilah yang terjadi saat hukum yang sudah kuberikan tidak digunakan, padahal aku sudah menurunkan Al-Quran kepada kalian semua sebagai petunjuk kehidupan”. Astagfirullah...


Selalu merinding melihat berita bencana terus terjadi, atau bahkan kasus-kasus lainnya seperti perzinaan, korupsi, pembunuhan, aborsi dll yang semuanya itu jauh sekali dari ajaran yang sudah Allah berikan. Yang mungkin kerusakan yang dimaksud adalah seperti itu, melegalkan LGBT, riba, yang itu semua sudah Allah haramkan hukumnya.


Belum lagi satu persatu banyak ulama dan pemuka agama yang Allah panggil. Jadi inget Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak mengangkat ilmu dengan sekali cabutan dari para hamba-Nya, akan tetapi Allah mengangkat ilmu dengan mewafatkan para ulama. Ketika tidak tersisa lagi seorang ulama pun, manusia merujuk kepada orang-orang bodoh. Mereka bertanya, maka mereka (orang-orang bodoh) itu berfatwa tanpa ilmu. mereka sesat dan menyesatkan.“ Astagfirullah, sungguh akhir zaman sudah sangat nyata didepan mata kita. Lantas apa yang bisa kita lakukan? mau terus mageran dan nyaman di tempat tidur? Padahal masih banyak ilmu Allah yang belum kita pelajari dan pahami, padahal sudah sangat tampak jelas tanda akhir zaman didepan kita. apa yang sudah kita persiapkan untuk bertemu dengan NYA jika sewaktu waktu ia mamanggil kita? Jangan sampai kita menjadi orang-orang yang menyesal dikemudian hari...



_AR_



Dear My Self

Dear diri, Apakabar? Semoga kau baik-baik saja.. Terimakasih sudah mau menjadi pribadi yang kuat, yang mau berusaha menjadi lebih baik lagi,...

Dear diri, Apakabar?

Semoga kau baik-baik saja..

Terimakasih sudah mau menjadi pribadi yang kuat,

yang mau berusaha menjadi lebih baik lagi,

yang sabar dalam menghadapi segala cobaan,

walaupun mungkin masih banyak yang perlu diperbaiki,

masih belum sepenuhnya konsisten, dan masih sering lalai,

semoga Allah kuatkan kita agar tetap terus istiqomah dijalannya...


Dear diri, mari berdamai dengan segala luka masa lalu yang pernah ada..

Jangan anggap itu sebagai luka yang harus dipendam,

tapi anggap itu sebagai pelajaran yang berhasil membentuk kita saat ini,

karena kita yang sekarang adalah hasil dari pilihan kita di masa lalu bukan?


Dear diri, tantangan kedepan mungkin akan lebih sulit,

dan ketika Allah mengamanahkan beban yang berat,

janganlah minta untuk dikurangi beban,

tapi mintalah agar pundak kita lebih kuat menanggungnya..

Ingat, "Allah tidak akan membebani hambanya,

melainkan dengan kesanggupannya" (Q.S Al Baqarah 286)

nikmati saja lelah yang kita rasakan dengan banyak bersyukur,

karena untuk mendapatkan sesuatu yang indah memang butuh perjuangan bukan?

Ali bin Abi Thalib pernah berkata "Angin tidak berhembus untuk menggoyangkan pepohonan,

melainkan untuk menguji kekuatan akarnya"

Jadi, yakinlah bahwa kita bisa melewatinya...


Dear diri,

Jangan khawatirkan masa depan,

karena takdir yang telah Allah gariskan pada kita adalah yang terbaik untuk kita..

Kita hanya bisa melakukan ikhtiar terbaik,

tapi ketika Allah belum mengabulkan permintaan kita jangan mudah kecewa,

percayalah Allah akan gantikan dengan yang lebih baik,

karena ia tau apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan bukan?


Dear diri, mari berdamai

Mari belajar mendewasa

Gapai apa yang belum tercapai saat ini,

teruslah melangkah menjadi lebih baik lagi

Jangan berhenti hingga Allah sendiri yang mengatakan cukup dan beristirahatlah...


_AR_