Short Story Competition
Beberapa minggu yang lalu, ekskul yang gue emban saat ini yaitu JAISH ngadain yang namanya JSSC (Jaish Short Story Competition). Dimana setiap anggota jaish wajib mengikuti jssc tersebut. Tema yang dikasih sih bebas dan waktu yang diberikan cuman kira-kira 30 menitan. Karena mendadak banget gue bingung mau nulis cerpen apaan. Nah disini gue mau naro hasil tulisan cerpen gue yang amburadul. Maaf jika ada kesalahan kata, kesamaan nama dan tempat, karena karya yang super mendadak jadi membuatnya amburadul-_- yak cekidot! aja ya mehehehKarya: Azzuraniarna
Something be
happend
Hujan turun dengan deras, ketika itu
Fika sedang berada dirumah sendirian. Petir besar mengagetkannya, dan
membuatnya terbangun dari tidurnya….
Jegger!!
“Astagfirullah, suara apa itu?” ucap
Fika dengan wajah ketakutan.
Dresssssss…….(suara hujan deras)
“Oh, ternyata hanya petir. Fuih”
ucapnya sambil menghela nafas lega. Setelah itu ia melanjutkan kembali tidur
yang belum selesai tadi. Tiba-tiba sesuatu membangunkannya dan ia teringat satu
hal. Ia merasa dirumah tidak ada siapa-siapa, lalu ia mengecek keaadaan rumah.
Dan ternyata memang benar, ia sedang sendirian dirumah.
“Ayah… Ibu…Fian…..??? kalian ada
dimana?” Ia mencari keluarganya kemana-mana tapi tidak ada satupun dari mereka
yang menjawab pertanyaannya tadi.
“Apakah aku sedang bermimpi? Ah
tidak, tidak, tidak mungkin mereka meninggal. Ah posthink aja dulu deh” Ia
mulai merasa ketakutan, dan saat dia mengecek dapur ada sepucuk surat tertempel
di pintu kulkas. Surat itu berisikan tentang orang tua dan adiknyanya yang
mendadak pergi ke rumah neneknya di Solo karena ingin melihat neneknya yang
sedang sakit. Fika diberi amanah oleh ibunya untuk menjaga rumah. Ia mulai
merasa kesal dengan orang tuanya yang tidak mengajaknya. Setelah mendengar
penjelasan ibunya ditelfon ia mulai paham dan memaklumi. Fika tidak diajak
karena ketika ia tidur tadi, ia susah untuk dibangunkan, karena terburu-buru,
orang tuanya terpaksa meninggalkannya sendirian dirumah.
...............................................
Keesokkan harinya, Fika berangkat
kesekolah dengan keadaan letih. Ia lelah membersihkan rumah yang kotor itu
sendirian.
“Kenapa lu fik, masih pagi loyo amat.
Semangat dong (‘o’)9” ucap siska dengan penuh semangat
“Cape gue ka, harus ngebersiin rumah
sendirian-_-“
“Lah? Bonyok lo pada kemana?” siska
berkata dengan kebingungan
“Bokap nyokap gue pada pergi ke Solo
semua coba, ninggalin gue sendirian dirumah=_=”
“Sedih amat, sabar yak.
Wuahahahahahah”
“Jangan ketawa lu berisik!” fika
berkata dengan nada kesal
Tiba-tiba kedatangan seseorang
memberhentikan ketawa mereka. Suasana kelas pun menjadi hening. Semua mata
tertuju kepada anak baru yang sedang berdiri didepan pintu dengan keadaan
pucat.
“Eh siapa itu? Pucat amat” bisikan
siswa siswi memecahkan keheningan. Anak baru itu datang bersamaan dengan pak
Tarno wali kelas XI.4
“Selamat pagi anak-anak! Hari ini
kita kedatangan murid baru dari Bali. Namanya adalah Ketut Putri. Semoga kalian
bisa akrab dengannya ya.”
Semua anak melihat putri dengan
ketakutan karena wajahnya yang pucat pasi. Fika mulai takut anak baru itu akan
duduk bersebelahan dengannya. Kerana kebetulan teman sebangku Fika pindah ke
Lampung. Dan ia duduk sendirian, otomatis anak baru itu pasti akan duduk
disebelahnya.
“Oh tidak!! Mati gue. Pasti gue bakal
duduk bereng dia nih. Ya tuhan, apa yang harus gue lakukan untuk mencegah
kenyataan ini” ucap fika dalam hati. Suasana kelas yang hening, terpecahkan
dengan suara hentakan kaki putri yang ingin menuju ke bangku sebelah Fika.
Dheg!
Saat Putri telah duduk disebelah
Fika, ia pun menyapa Fika dengan ramah.
“Hai, aku putri salam kenal”
“Ehh, ah iya gue Fika salam kenal
juga” Fika menjawab dengan nada suara ketakutan.
...............................................
Saat bel istirahat berbunyi, Fika pun
mencoba untuk memberanikan diri memulai pembicaraan dengan anak baru itu.
Karena saat jam pelajaran ia sangat canggung dengan anak baru itu.
“Hei, rumah lo dimana?”
“Aku baru pindah dari Bali, dan
sekarang rumah ku ada di Bogor daerah mana aku lupa”
“Oh, jauh dari sini?”
“Lumayan, membutuhkan setengah jam
untuk kesana dengan menggunakan angkot”
“Oh, lumayan jauh juga ya”
“Iya hehe”
“Eh mau gak besok lo nginep dirumah
gue? Mumpung gue lagi sendirian nih dirumah. Entar gue ajak Siska dan Tania
juga dah buat nemenin gue dirumah. Ok”
“Yasudah, aku izin mama dulu ya”
“Sip, kalau jadi bilang-bilang ya.
Entar gue siapin makanan yang banyak. Pesta kita wahahah”
“Baiklah”
....................................
Keesokkan Harinya……..
Bel pulang berbunyi, semua anak-anak
pulang dengan bergembira dan bersemangat. Fikapun tidak sabar menunggu nanti
malam.
“Ayok, kerumah gue. Udah pada bawa
baju ganti kan?”
“Udahlah, eh iya gue lupa bawa odol,
entar beliin ya. Heheheh” ucap Tania.
“Iye selow, dirumah gue juga banyak.
Pake aje sepuasnya.”
“Eh iya Put, boleh kan?”
“Iya boleh kok hehe”
“Sipp, malam ini kita berpesta!!”
Teriak Fika penuh semangat.
................
Malampun tiba, waktu telah
menunjukkan jam 20.00 .
Acara pesta dimulai dengan barbequan
di belakang halaman rumah Fika.
“Gimana? Seru gak? Serukan?”
“Iya, iya seru fik. Tambah lagi dong
dagingnya”
“Ada noh, diatas meja ambil aja”
"wuhuuuu seruuu!!! yaaaa setel lagunya kenceng-kenceng wahahahahah"
#np-Party rock and them#
....................................................
Malam pun makin larut, mereka segera
bersiap tidur.
“Eh, ayo put siap-siap tidur”
“Nggak ah aku gamau tidur”
“Lah kenapa? Udah malem loh”
“Kalau aku tidur, aku akan mimpi buruk. Dan sesuatu akan terjadi kepadaku”
“Kalau aku tidur, aku akan mimpi buruk. Dan sesuatu akan terjadi kepadaku”
Bersambung…..
0 komentar: